Sabtu, 05 Februari 2011

Numpak Bis Budal Sekolah

Tiap pagi di malo daerah Bojonegoro aku mengawali hari


Sepatu rusak
.....jam nenunjukkan pukul 5.30 Dasi dan sepatu sudah di ikat dengan erat tidk lupa bekal nasi &  beberapa lembar buku pelajaran...

Heru pemuda tanggung asal Malo, hari ini usiaku genap 16 tahun, entah mengapa mentari kelihatan sangat brsahabat walaupun dia bersinar tapi sinarnya menghangatkan.....SMK Negri  2 adalah Finish yg harus aku lalui....kalau hari ini beruntung aku mungkin bisa sampai di tempat tujuan dalam 1 jam, Di awali dengan naik sepeda Ontel pemberian tetangga aku mengayuhnya dengan bersiul lagu yg saat itu sedang naik daun dari band yg g pernah absen yakni
ADA Band Kau Auraku benar dialah Auraku namanya adalah TATA
itulah alasan aku selalu masuk sekolah tiap hari. setelah Beberapa menit mengayuh sepeda sampailah aku di batas desaku,  benar batas desaku adalah sebuah sungai yang panjang sungai itu adalah sungai yang menginspirasi Gesang untuk memmbuat sebuah lagu


Perjalanan di Bengawan Solo sungguh Luar biasa Bagaimana keteguhan hati Pak Paijo mndayung perahunya agar Istreri & Anaknya yg berjumlah 10 orang mmpu terpenuhi gizi & sekolah nya, ya itulah Paijo dalam Kesempatan lain akan saya ceritakan kehidupan Paijo.di Bengawan Solo saat itu airnya tenang & tidak terlalu tinggi tidak seperti biasanya, apalagi kalau musim Rendeng atau musim penghujan, air disana sangat tidak bersahabat.
Ikan yang hidup di bengawan Solo bermacam - macam jenisnya, yang banyak adalah ikan jenis Bader & Emas,tdk banyak aku mengetahui apa yg hidup di dalam air tapi yang pasti eceng gondok & Teratai hidup subur di sana.



 
Selesai menyeberangi Sungai Bengawan Solo Sampailah aku di Mayang geneng desa itu terkenal dengan pertambangan pasirnya, aku lalui dengan jalan kaki beberapa menit hingga sampai di Halte di sana Bis Cendana mengangkut penumpang nya, Tidak di Duga & Tidak terpikirkan olehku saat itu, Tata juga sedang menunggu Bis, Yang tadinya aku Lemah Letih Lesu seakan akan hilang karena Raut Wajah Tata yg selalu dan selalu tersenyum kecil , hatiku bagaikan di selimuti oleh Senyum manisnya, oh tuhan jadikanlah dia jodohku kalu memang dia bukan jodohku maka jadikanlah.....Doaku dalam hati. Tetapi lamunanku hilang sekejap saat bis Cendana Mengerem sambil kentut Cesssss!!!!. Goro Goro Goro teriak si kernet, aku pun langsung naik, setelah melihat dan mencari - cari di ternyata ada 1 tempat duduk yg kosong, maklum hari itu adalah hari senin jadi bis penuh sesak menimbulkan 1 bangku yang kosong, silakan duduk mas, sapa seseorang yang suaranya  seperti biduan tahun 80'an tdk lain dia adalah Tata,badanku lemas tulang belulangku terasa sangat berat, ngilu perih lambung segera datang di susul dengan keringat yang keluar dari atas kepala. aku terdiam seperti patung Pangeran di ponegoro bedanya aku tidak naik kuda,
"mas mas...knapa?...kok diam aja".... suara itu lagi lagi masuk kedalam telingaku
"i...iiya.." dengan suara yg patah patah itulah ikhwal nya seorang pemuda dikatakan GROGI
ahirnya akupun duduk d samping nya, oh tuhan hentikanlah waktu jangan kau biarkan dia bergerak lagi plisss!!!
..............
...............
................
..................
................
Prapatan STM Prapatan STM teriak sang kernet...hah tanpa terasa bis sudah sampai di depan sekolah...sialllll tanpa bisa berbincang-bincang trnyata sudah sampai....dan begitulah aku turun diapun turun aku hanya bisa menatapnya dari belakang. sampai aku lulus pun blum sempat menyatakan perasaanku, hingga sekarang umurku 22 tahun perasaan itu masih terpendam

Diary Heru Ngadiman Pemuda asal Malo Bojonegoro

0 komentar:

Posting Komentar