Selasa, 30 November 2010

Kura Kura

Raku Raku Raku Raku Raku Raku Raku Raku Raku Raku
Raku Raku..................
Raku RakuRaku RakuRaku RakuRaku RakuRaku Raku
Raku RakuRaku RakuRaku RakuRaku Raku
Raku RakuRaku RakuRaku RakuRaku Raku
Raku RakuRaku RakuRaku RakuRaku Raku
Raku RakuRaku RakuRaku RakuRaku Raku
Raku RakuRaku RakuRaku Raku
Raku RakuRaku RakuRaku RakuRaku RakuRaku Raku
Raku RakuRaku RakuRaku Raku.........................



Motivasi Kita, Si Kura-kura Belajar Berlar

Baru kemarin Sore posting tentang kisah paku dan kemarahan, sekarang sudah pingin posting cerita menarik tentang  Si Kura-kura yang lagi belajar berlari, mungkin sobat udah tau cerita ini, tapi gak apa-apa untuk sekedar mengendurkan urat saraf yuk baca cerita Kura-Kura Belajar Berlari, Alkisah, di tepian sungai sebuah hutan yang lebat, tampak seekor kura-kura dewasa sedang berjalan di sana. Mendekatlah sahabatnya, seekor pelanduk.

“Hai Gan, apa kabar pagi ini?”

“Hai juga Bro. Yah…beginilah aku. Jalanku begitu lambat dan tidak mungkin bisa berlari secepat dirimu,” jawab si kura-kura dengan suara iri dan sedikit bersedih.

Si pelanduk melanjutkan berkata, “Sobatku, seiisi hutan sedang resah saat ini. Raja hutan sedang mengerang kelaparan dan mulai mencari mangsa. Duh, giliran siapa ya yang akan menjadi santapannya kali ini? Jujur saja, aku kasihan kepadamu! Jalanmu begitu lambat, pasti akan menjadi korban empuk bagi sang raja.”

Dengan suara memelas si kura-kura berkata, “Sobat, tolong ajari aku cara berlari cepat seperti kamu agar aku bisa menyelamatkan diri bila hendak dimangsa oleh raja hutan.”

Si pelanduk setuju dan sejak saat itu, si kura-kura rajin berlatih berlari cepat seperti yang diajarkan oleh pelanduk.

Hingga suatu hari, sang raja hutan berada tak jauh dari si kura-kura. Melihat jalan si kura-kura yang menurutnya aneh, si raja hutan hanya mengikuti sambil mengeluarkan suara erangan dan mempermainkannya dengan kuku kakinya. Lalu, karena ketakutan yang luar biasa, si kura-kura akhirnya menghentikan usaha berlarinya. Diapun menarik seluruh anggota tubuhnya ke dalam tempurung, terdiam memejamkan mata dan pasrah kepada nasib menunggu eksekusi dari si raja hutan.

Tempurung kura-kura yang diam seperti batu bukanlah benda yang asyik untuk dimainkan apa lagi dimakan, Maka, tidak lama kemudian si raja hutan pun meninggalkan si kura-kura.

Monyet di atas pohon pun berteriak nyaring ke kura-kura, “Hai kura-kura, bangunlah!! Bahaya sudah berlalu!”

Serasa tidak percaya, si kura-kura perlahan menjulurkan kepalanya melihat ke arah monyet, “Huah, aku selamat!”

“Benar, engkau selamat! Engkau sungguh hewan yang sangat beruntung karena tempurung perlindunganmu menempel di tubuhmu. Jika ada bahaya mengancam, engkau tidak perlu lari cepat-cepat seperti kami! Maka, tidak perlu belajar berlari cepat seperti pelanduk atau memanjat pohon seperti kami. Karena sesungguhnya setiap makhluk hidup memiliki kelebihan dan kekurangnya masing-masing.”

Sambil tertunduk malu si kura menjawab, “Ya, benar! Sobat, terima kasih atas nasihatmu. Sekarang aku tahu, tidak ada yang perlu disesali karena menjadi seekor kura-kura. Tidak harus menjadi seperti makhluk lain. Ternyata, aku juga makhluk yang memiliki kelebihan istimewa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya!”

Teman-teman semua yang Luar Biasa dan penuh semangat

Yakinlah sobat-sobat bahwa Setiap orang yang dilahirkan di dunia ini pasti punya manfaat!  karna itu jadilah diri sendiri dan berusahalah menjadi orang yang cinta kepada dirimu sendiri dengan menggali potensi yang ada dalam dirimu saat ini dan fikirkanlah bahwa sobat juga pasti memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh orang lain. Namun, kalau kita hanya berfokus pada kelebihan orang lain atau pada kelemahan diri kita sendiri, maka keyakinan dan kepercayaan diri kita sulit dikembangkan.

" Intinya, jangan ditunda-tunda untuk menjadi orang yang percaya diri. Berbahagialah dengan keadaan kita saat ini dan bersyukurlah serta galilah potensi yang ada dalam diri agar bermanfaat di masa akan datang, Khususnya dibulan Ramadhan  yang begitu dekat ini, mari menjadikan bulan Ramdhan tempat bermuhasabah diri untuk menjadi diri sendiri, untuk menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur dan menyadari akan tujuan hidup kita didunia ini yang terkadang kita sebagai manusia sering kali melupakannya.. "